Humor
Humor adalah kualitas atau kandungan yang bisa menghibur atau membuat orang tertawa. Sebagai kualitas, humor ada yang baik dan buruk. Humor dalam hal ini seperti akal sehat. Ada pemahaman universal tentang humor. Tetapi, ada juga kalangan yang menikmati humor yang berbeda. Sebagaimana mereka memiliki akal sehat yang berbeda.Sebagai contoh, pembantai abad pertengahan yang tertawa karena memenggal kepala-kepala orang tak berdaya menganggap itu humor.
Namun itu humor yang berbeda dengan sebagian besar di antara kita. Sebagaimana akal sehat dia mungkin berbeda.Namun, selera humor adalah hal yang sangat subjektif. Tidak ada baik atau buruk. Saat seseorang berkata bahwa mencari pasangan yang memiliki “selera humor yang baik” (a good sense of humor), yang dia maksud adalah selera humor yang sama dengannya.
Persepsi orang mengenai humor menghasilkan selera humor. Bukan sebaliknya.
Karena humor memerlukan objek untuk ditertawakan, kita juga jadi tahu sebagian prinsip orang melaluinya. Seperti kata Stevie Ray, dalam bukunya Medium - Sized Book of Comedy, seseorang membutuhkan “izin” internal untuk tertawa. Saat kita melihat teman terjatuh, misalnya. Ada orang yang langsung tertawa. Ada juga yang membantunya dulu dan memastikan bahwa teman tersebut tidak apa-apa, baru bisa ketawa. Ini menunjukkan bahwa orang yang kedua memiliki izin yang lebih ketat untuk tertawa: sasaran tertawanya tidak boleh benar-benar terluka.
Contoh lain, misalnya artikel Fred Hiers yang dikutip di multiply Tanti. Dalam artikel tersebut, banyak orang yang memprotes lelucon yang dipasang di plang perusahaan Hercules Fence Co. Pesannya berbunyi antara lain, “Benda apa yang beroda empat dan berlalat? Mayat seorang cacat di kursi roda.” Ini adalah satu dari rangkaian lelucon yang dipasang pemilik toko tiap Jumat karena menurutnya lucu. (db/)
Dongeng Modern
No comments:
Post a Comment