im Polisi Buru 4 Pria Pemerkosa

INDRAMAYU, (PR).-

Polres Indramayu terus memburu empat pelaku penganiayaan dan perkosaan terhadap Anyelir (18, bukan nama sebenarnya), gadis warga Kelurahan Paoman, Kec/Kab Indramayu. Polisi sempat kehilangan jejak, sebab korban melapor ke polisi terlambat, yakni lima hari setelah dianiaya dan diperkosa.

Kasatreskrim Polres, AKP Drs Eddy Budi Pramono mengemukakan hal itu kepada "PR" di ruang kerjanya, Senin (26/1). Didampingi Kaurbinops Iptu Lasimin, Eddy juga menuturkan pihaknya tidak pasif dan acuh tak acuh dengan laporan itu.

"Saya langsung menginstruksikan penangkapan terhadap lelaki yang menurut korban sebagai pelaku. Kita juga sudah bentuk tim untuk menangkap sekaligus membongkar kasus penganiayaan dan pemerkosaan biadab itu," tutur dia.

Dijelaskan, pihak korban dinilai terlambat dalam menyampaikan laporan ke polisi. Kasus penganiayaan dan pemerkosaan itu terjadi pada Sabtu-Minggu (17-18/1), namun pihak korban baru melapor pada hari Jumat siang (23/1) pekan lalu.

"Sebelum korban lapor, di masyarakat sudah tersebar kasus penganiayaan dan pemerkosaan. Karena itu, kemungkinan para pelaku terus kabur bersembunyi. Sampai sekarang, kita sudah melacak jejak pelaku, semua sudah menghilang," tutur Eddy.

Dituturkan, andai saja korban cepat-cepat melapor, kemungkinan besar para pelaku sudah diringkus. Kenyataannya, korban lapor lima hari setelah kejadian, tentu saja hal itu dimanfaatkan pelaku untuk kabur. Eddy menjelaskan, pihaknya menanggapi serius laporan kasus penganiayaan dan pemerkosaan itu. Apalagi dari laporan korban, aksi kejahatan yang dilakukan pelaku benar-benar di luar kemanusiaan dan terhitung sangat biadab serta keji.

"Korban sudah diculik, lalu dianiaya dan dibacok kepalanya. Setelah pingsan, korban ditelanjangi dan diperkosa bergiliran. Lalu ditinggal pergi begitu saja dalam keadaan telanjang bulat. Ini masuk kejahatan kategori berat," tandas dia yang mengaku sangat geram dengan aksi kejahatan itu.

Diberitakan "PR" sebelumnya, Anyelir menjadi korban kebiadaban empat laki-laki. Dia mengaku telah dianiaya dan diperkosa secara bergiliran di tengah areal pertambakan di dekat Pantai Tegur, Ds Karanganyar Ilir, Kec Sindang.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu tengah malam. Sebelum diperkosa, korban dianiaya dan dibacok batok kepalanya sampai pingsan, dalam keadaan pingsan itu, korban diperkosa. Korban Anyelir baru sadar pada Minggu sekira pukul 05.00 WIB (18/1). Dia mendapati dirinya dalam keadaan telanjang bulat, kepalanya mengeluarkan darah akibat bacokan.

Karena itulah, tambah Eddy, begitu menerima laporan, langsung saja membuat surat perintah (sprin) penangkapan. Hanya, ketika anak buahnya menuju rumah lelaki yang dituduh sebagai pelaku sesuai penuturan korban, mereka sudah tidak ada di rumah. "Kemungkinan saat berita pemerkosaan itu tersebar luas, pelaku memanfaatkan waktu untuk kabur. Sampai sekarang pelaku bersembunyi," tutur dia.

Ditambahkan, pihaknya masih terus memburu para pelaku. Petugas sudah mendatangi rumah dua lelaki yang disebut-sebut sebagai pelaku, yakni Al alias Ban dan Yan, keduanya warga Ds. Pasekan, Kec. Sindang, namun keduanya diduga kuat sudah pada kabur.

"Soal pelaku kita juga masih menduga-duga. Sebab ini baru laporan sepihak korban. Cuma penuturan korban yang menyebut-nyebut Al dan Yan menjadi dasar pijakan informasi bagi kami untuk memulai penyelidikan," tutur dia.(A-93)***

No comments:

Pasang Iklan Anda Di Sini Gratis


Nama
Email
Judul Iklan
Isi Iklan
Foto
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]